"Bloge Wong Tegal Epul CPH (Cah Poltek Harber)"

Menerima Instalan Komputer/Service Komputer. Pengetikan. Hubungi kami Via Email:epul_bolo2@gmail.com ^_^

Welcome TO My Blog Nyobanewbie

Kamis, 18 Februari 2010





Selasa, 16 Februari 2010

kata mutiara

Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.

Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:

Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.

Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.

Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.

Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)

Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)

“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Kata-kata mutiara tentang cinta

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Hamka

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hamka

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.

Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Ali bin Abi Thalib

Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.

A’idh Al-Qorni

Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.

sumber:http://blog.al-habib.info/id/kata-mutiara-islami-tentang-cinta/

Tanda-tanda Besar Kiamat Dajjal Muncul dari Timur
Diposkan oleh Buletin islam Sabtu, 06 Februari 2010

Ad Dajjal berarti pembohong yang luar biasa. Lafadz Dajjal sudah menjadi isim 'alam (kata nama) bagi AI-Masih sang pendusta dan buta sebelah matanya, sehingga, kalau disebutkan kata Dajjal, yang segera ditangkap pengertiannya ialah si pembohong tersebut.
Namun di akhir zaman ini sudah mulai bermunculan dajjal-dajjal kecil yaitu mereka yang menutup kebenaran dengan kebathilan, dan menutup kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan, dan penipuan.
Memang tidak ada ayat Al-Quran yang menyebutkan ihwal Dajjal. Munculnya Dajjal menjelang Kiamat disebutkan dalam beberapa hadits shahih. Di antaranya hadits yang menyebutkan, "Tiga perkara yang apabila telah muncul tidaklah bermanfaat iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau ia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya, yaitu terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang yang keluar dari perut bumi." (Shahih Muslim).

Hadits shahih lainnya, "Akan muncul Dajjal di tengah-tengah umatku.... Lalu Allah SWT mengutus Isa ibnu Maryam, seolah-olah dia itu Urwah bin Mas'ud, lalu mencari Dajjal, lantas membunuhnya." (Shahih Muslim).
Di sini Dajjal muncul di akhir zaman, sebab, diyakini umat Islam berdasarkan hadits-hadits shahih, Nabi Isa akan turun ke dunia untuk menyelamatkan umatnya supaya mengikuti agama nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ketika turun, Nabi Isa juga mendapatkan tugas untuk membunuh Dajjal.

Cerita Tamin Ad-Dari
Dalam hadits dari Shahih Muslim tentang Dajjal, sumbernya berasal dari Fathimah binti Qays, istri Usamah bin Zaid, disebutkan, ketika itu dia sedang mengikuti jama'ah shalat di masjid bersama Nabi SAW. "Nabi berkata, `Tahukah kalian mengapa aku kumpulkan kalian?'
Mereka menjawab, `Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.'
Beliau bersabda, `Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkari kalian karena senang atau benci. Aku kumpulkan kalian karena Tamin Ad-Dari, seorang pengikut Nasrani, telah berbai'at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku tentang suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai AlMasih Ad-Dajjal.

Dia bercerita bahwa dia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri dari orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. Lalu mereka dihempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari. Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tak kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya (maksudnya mana muka dan belakangnya), karena lebatnya bulu.

Mereka berkata kepada binatang itu: Siapakah kamu?
Binatang itu menjawab: Aku adalah AI-Jassasah (orang yang selalu mencari berita).
Mereka bertanya: Apakah Al-Jassasah itu?
Dia menjawab: Wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.
Kata Tamin: Ketika binatang itu menyebut seseorang, kami menjauhinya, karena kami takut binatang itu adalah setan. Lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang lelaki yang sangat besar tubuhnya dan tegap, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.
Kami bertanya: Siapakah engkau ini?
Dia menjawab: Kalian telah dapat menguak beritaku, karena itu beritahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?
Mereka menjawab: Kami orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan terkatung-katung di laut dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat sehingga tidak kelihatan mana depan dan belakangnya.
Lalu kami bertanya: Siapakah kamu?
Dia menjawab: Akulah Al-Jassasah.
Kami bertanya: Apakah AI-Jassasah itu?
Dia menjawab: Pergilah kepada lelaki ini di dalam biara, karena dia sangat merindukan berita kalian.
Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia. Dan kami merasa tidak aman, jangan-jangan dia setan.
Lelaki dalam biara itu bertanya: Tolong kabarkan kepada kami ihwal Desa Nakhl Baisan.
Kami bertanya: Tentang apanya?
Dia berkata: Tentang kurmanya, apakah berbuah.
Kami menjawab: Ya.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurmanya itu tidak akan berbuah lagi.
Dia bertanya lagi: Tolong beri tahukan
kepadaku perihal Danau Ath-Thabariyah. Kami bertanya: Tentang apanya? Dia bertanya: Apakah ada airnya? Kami menjawab: Airnya banyak
sekali.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya airnya akan habis.
Selanjutnya dia berkata lagi: Kabarkan kepadaku tentang negeri `Ain Zughor?
Kami bertanya: Tentang apanya?
Dia bertanya: Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyiram tanamannya?
Kami menjawab: Airnya banyak sekali, dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.
Dia berkata lagi: Tolong beri tahukan kepadaku tentang nabi yang ummi. Apakah yang dilakukannya?
Kami menjawab: Beliau telah berhijrah meninggalkan Makkah ke Yatsrib.
Dia bertanya: Apakah orang-orang Arab memeranginya?
Kami menjawab: Ya.
Dia bertanya lagi: Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?
Lalu kami beri tahukan bahwa beliau menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mematuhi beliau.
Dia berkata: Ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah AI-Masih (AdDajjal), dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana ke muka bumi. Maka tidak ada satu pun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), karena kedua kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak masuk salah satunya, saya dihadang oleh seorang malaikat yang menghunus pedang, dan pada tiap-tiap lorongnya ada malaikat menjaganya."

Fathimah binti Qays berkata, "Rasulullah SAW bersabda sembari mencocok-cocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, `Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah.' Yakni Madinah. `Ingatlah, bukankah aku telah memberitahukan kepadamu mengenai hal itu?'
Orang-orang menjawab, 'Ya.'
Selanjutnya beliau bersabda, 'Saya heran terhadap cerita Tamin yang sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Ketahuilah bahwa dia berada di luar Syam atau laut Yaman. Oh tidak, tetapi dia akan datang dari arah timur.... dari arah timur.' Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur."
Fathimah berkata, "Maka saya hafal (hadits) ini dari Rasulullah SAW." (Shahih Muslim 18: 78-83).

Tulisan Kaf-Fa'-Ra'
Menurut beberapa hadits, disebutkan bahwa Dajjal masih muda, berkulit merah, pendek, berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya bidang, matanya yang sebelah kanan buta, dan matanya ini tidak menonjol keluar, juga tidak tenggelam, seolah-olah buah anggur yang masak (tak bercahaya), dan matanya sebelah kiri ditumbuhi daging yang tebal pada sudutnya. Di antara tandanya lagi, ia mandul, tidak punya anak.

Diantara kedua matanya terdapat tulisan kaf-fa'-ra' secara terpisah, atau tulisan kafir secara bersambung atau berangkai,".
Dalam Shahih Muslim disebutkan, "Semenjak diciptakannya Adam hingga datangnya hari Kiamat, tidak ada makhluk yang lebih besar daripada Dajjal." Maksud "makhluk yang lebih besar" di sini bukan fisiknya, melainkan fitnahnya, sebab dalam hadits sebelumnya disebutkan bahwa Dajjal berbadan pendek.
Dajjal akan keluar dari arah timur. Nabi tidak memastikan dari kota mana. Hanya disebutkan dari laut Syam atau laut Yaman. Ada pula hadits yang mengatakan dari Khurasan, dari Kampung Yahudiyah, kota Ashbahan. Wallahu a'lam.
Kemudian Dajjal mengembara ke seluruh dunia. Maka tidak ada satu pun negeri yang tidak dimasukinya, kecuali Makkah dan Madinah, karena kedua kota tersebut dijaga para malaikat.

Fitnah Dajjal merupakan fitnah paling besar di antara fitnah-fitnah yang ada semenjak Allah menciptakan Adam hingga datangnya hari Kiamat.
Dalam riwayat-riwayat bahkan disebutkan, Dajjal memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, lantas langit pun menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, lantas bumi pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan segala hasilnya. Dia juga dapat memerintahkan tanah untuk segera tandus bila orang yang tinggal di tempat itu tidak mematuhinya.
Dajjal dapat menipu seolah-olah bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal, dengan bantuan setan, dan dia mengaku sebagai Tuhan. Dia dapat melintasi bumi dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan yang luar biasa. Serta kejadian-kejadian luar biasa lainnya.

Dalam hadits Nawwas bin Sam'an disebutkan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai Dajjal, "Wahai Rasulullah, berapa lamakah dia tinggal di bumi?"
Beliau menjawab, "Selama empat puluh hari, sehari seperti setahun, yang sehari lagi seperti sebulan, dan sehari lagi seperti sepekan, dan hari-hari lainnya seperti hari-harimu."
Rasulullah SAW menganjurkan kita berlindung dari fitnah Dajjal dengan berpegang teguh pada dinul Islam dan bersenjatakan iman dan mengenal namanama serta sifat-sifat Allah. Juga berlindung, khususnya pada waktu shalat, dengan doa, "Ya Allah, aku berlidung kepada-Mu dari adzab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah AlMasih Ad-Dajjal...." (Shahih Bukhari). Serta menghafal beberapa ayat dari surah Al-Kahfi, "Barang siapa menghafal sepuluh ayat dari permulaan surah AlKahfi, ia dilindungi dari (fitnah) Dajjal."

Dajjal akan menemui ajalnya oleh Nabi Isa AS, yang akan segera turun ke bumi setelah munculnya fitnah terbesar di dunia ini.
Ketika Nabi Isa turun, Dajjal berada di sekitar Baitul Maqdis dan Nabi Isa menemuinya di pintu Lod. Kemudian Nabi Isa mengejar dan membunuhnya. Pengikut-pengikut Dajjal pun dikejar dan dibunuh oleh kaum mukminin.
sumber www.buletin islam.co.cc

Rabu, 10 Februari 2010

Ungu "cnta gila"


"cinta gila"
taukah kalo pa yang kau lakukan itu
taukah kau siksa diriku
bertahun ku nantikan jAwaban dirimu
brthun2 ku mEnunggumu
kau sangka Aku kan mnyrah
kau sngka Aku kan pasrah
diri mu tk pedulikan aku
walau cnta hnya untk mu..
walau ksih hnya untuk mu..
walau sayang hanya untuk mu..
untuk mu 3x...
reff:
kau mimpi2 Ku cintailah ku hanya pda mu
hanya kau blhan jwa,,cnta membara tiada tara

Minggu, 07 Februari 2010

IMAN

"IMAN"
IMAN...inilah jawabanya. Kata yang pendek namun penuh makna dan rahasia.
Iman berarti percaya. Sedangkan definisi iman menurut syariat Islam sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah:
Iman ialah meyakini dengan hati, diucapkan dengan lidah dan mengamalkan dengan jasad (anggota lahir). (HR. At Tabrani)
Setiap muslim dikatakan beriman jika ia percaya, mengaku, dan beramal. Sebab, iman yang hakiki tidak sekadar dengan melaksanakan kegiatan ritual, seremonial, upacara keagamaan, peringatan hari-hari besar Islam, atau tabligh akbar. Tetapi, hakikat iman adalah memosisikan Allah sebagai Dzat yang mutlak disembah dengan segala kesempurnaan-Nya.
Iman dapat melahirkan manusia yang berguna dengan kekuatan dalam kehidupannya, baik kekuatan material maupun nonmateri. Dapat menumbuhkan kepedulian, dedikasi, kedisiplinan, amanah, jujur, sehingga menjadi manusia yang produktif, dinamis, inovatif, dan kreatif.
Dengan demikian, orang yang beriman selalu sadar bahwa dunia adalah lahan ujian serta penuh dengan tantangan. Bahkan, memandang suatu problem sebagai peluang dan tantangan untuk meningkatkan kualitas menuju kebahagiaan.

“(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS al Mulk: 2)

Bagi orang yang beriman, Allah menjanjikan beberapa kebaikan, di antaranya sebagai berikut.
1. Allah akan membukakan limpahan keberkahan dari langit dan bumi, sehingga kehidupannya selalu diselimuti dengan kebahagiaan.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf:96)

2. Allah berjanji memberikan ampunan, rezeki, diangkat derajat, dan keuntungan.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. (QS al-Anfal: 2-4)

Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) orang yang khusyuk dalam sembahyang. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba-hamba yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Maka barang siapa mencari lain dari itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan dijanjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi Surga Firdaus mereka kekal di dalamnya. (QS al-Mukminun: 1-11)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons